Tahun 2021 Finlandia dinobatkan sebagai negara paling happy menurut World Happiness Report. Selain jadi negara paling happy, Masyarakat Finlandia juga terkenal sama kegigihan mereka, yang dikenal dengan “sisu.”
Finlandia dan Sisu Mereka
Kata “sisu” berasal dari kata sisus, yang berarti organ bagian dalam manusia atau hewan. Kalo dalam bahasa Finlandia sendiri, sisu berubah menjadi kata yang dipakai untuk jelasin karakter seseorang.
Sisu adalah budaya kuno Finlandia yang biasanya digunakan buat menjelaskan kemampuan seseorang untuk melewati kesulitan.
Pada 1939, Finlandia tergolong lawan yang lemah untuk Uni Soviet yang memiliki berkali lipat sumber daya, baik alam, manusia, maupun mesin. Pasukan Finlandia bisa bertahan berbulan-bulan lebih lama dari perkiraan Soviet, atau siapapun.
Pada 1940, New York Times menulis tentang “Sisu: Sebuah Kata yang Menjelaskan Finlandia” didalamnya, memuat pendapat seorang Finlandia tentang sisu.
“Ciri khas-nya orang Finlandia itu mereka keras kepala, dan percaya kalo mereka bisa membuktikan bahwa mereka bisa bertahan dalam keadaan lebih buruk.”
Sisu Bagi Masyarakat Finlandia

Dari penelitian yang dilakukan sama Lahti (2019) lebih dari 5000 orang Finlandia menyatakan kalo sisu itu adalah: “Tetap melanjutkan waktu kita merasa ga bisa melangkah, dan sudah mencapai batas.” Simpelnya, kita bisa bilang sisu adalah ketabahan, kegigihan dan keras kepala.
Membentuk Sisu

Buat pahamin gimana sisu terbentuk, kita harus ingat kalo sisu adalah ketabahan jadi, Ketabahan biasanya muncul kalo kita punya masalah besar, kesulitan dan stress. Orang akan semakin tabah seiring waktu.
Masih dari survey yang sama, kesulitan menjadi pemicu utama sisu. Stres berat, dan ketidaknyamanan menjadi faktor pembentuk sisu.
Sisu dan Keberhasilan

Oke, yuk kita liat lagi makna sisu yang berarti kemampuan untuk mengatasi kesulitan besar. Duckworth (2016) ngomong kalau kita nganggep diri kita sebagai orang yang mampu mengatasi kesulitan besar, maka akan menguatkan konsepsi tersebut.
Let’s say we’re finnish yang percaya semangat sisu. Maka kita bakal bangkit kembali apapun yang terjadi. Kita ga bakal ngebiarin kemunduran menahan kita dari kesuksesan.
Conclusion
Kita percaya bisa = BISA
Punya semangat sisu emang bagus, tapi perlu kita ingat kalo kebanyakan sisu juga ngebuat kita jadi orang yang keras kepala. Hal ini bakal berdampak buruk bagi diri kita atau bahkan orang lain.
Walaupun “energi batin” seperti sisu bisa dibilang ga masuk akal, kadang ketika kita merasa siap untuk menyerah pada saat-saat tersulit, tapi kita tetap melangkahkan kaki kita didepan rasanya seakan-akan selalu ada cara untuk mencapai hal yang tergila sekalipun.
Bagaimana menurut kalian? apa betul punya semangat sisu bisa bantu kamu menuju kesuksesan? Komen di bawah yuk!
Referensi
Lahti, E. (2019). Embodied fortitude: An introduction to the Finnish construct of sisu. International Journal of Wellbeing, 9(1), 61–82.
Duckworth, A. (2016), Grit: The Power of Passion and Perseverance. London: Ebury Publishing.